Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

He Jianku, Ilmuwan Kontroversial Cina, Dikabarkan Dihukum Mati

image-gnews
He Jiankui saat diwawancara di laboratorium di Shenzhen.[AP/Mark Schiefelbein]
He Jiankui saat diwawancara di laboratorium di Shenzhen.[AP/Mark Schiefelbein]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan asa Cina, He Jianku, yang memberikan pernyataan publik tentang manipulasi DNA pada bayi kembar dikabarkan telah mendapatkan hukuman mati. Menurut laporan gizmodo.com, Senin, 7 Januari 2019, Jianku mendapat hukuman mati karena tuduhan korupsi, suap, dan melakukan rekayasa genetika terhadap embrio bayi kembar.

Baca juga: Klaim Kontroversial Peneliti Cina Rekayasa Genetika Bayi

Sebelumnya, pada awal Desember 2018, Jianku menghilang. Ahli genetika dari Francis Crick Institute, London, Inggris, Robin Lovell-Badge, menyatakan bahwa Jianku ditempatkan di bawah tahanan rumah di Shenzhen setelah hadir di KTT Internasional Kedua tentang Editing Genom Manusia di Hong Kong.

"Dia dapat menghadapi tuduhan korupsi dan suap, itu yang membuatnya mendapat hukuman mati. Dan, mungkin, karena telah melanggar pedoman penelitian yang telah ditetapkan pemerintah," ujar Lovell-Badge, seperti dikutip laman Telegraph.

Pekerjaan kontroversial Jianku membuatnya mendapat julukan 'Chinese Frankenstein'. Dia juga dikutuk oleh komunitas medis serta pejabat kesehatan Cina. Dia juga menghadapi penyelidikan dari Kementerian Sains dan Teknologi, yang telah memerintahkan ilmuwan itu untuk menghentikan penelitian apa pun.

Baca juga: Cina hentikan penelitian bayi hasil rekayasa genetika

Setelah pernyataan yang kontroversi tersebut, Lovell-Badge mengundang ilmuwan 34 tahun itu untuk hadir di KTT Internasional Kedua di Hong Kong. Kepada Lovell-Badge, Jianku mengaku menggunakan alat pengeditan gen CRISPR atau Cas9 untuk memodifikasi embrio bayi kembar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ada penyelidikan resmi yang dipimpin oleh kementerian Sains dan Teknologi," tutur Lovell-Badge. "Banyak orang mungkin akan kehilangan pekerjaan mereka, karena bukan Jianku satu-satunya yang terlibat dalam proyek tersebut. Dia bisa saja dituntut atas tuduhan korupsi di Cina, ini bukanlah sesuatu diinginkan, banyak orang yang kehilangan akal karena korupsi."

Menurut Lovell-Badge, Jianku telah tinggal di apartemen milik universitas sejak awal Desember dalam penjagaan bersenjata. Tidak jelas apakah dia dalam tahanan rumah atau dilindungi oleh para penjaga. "Dia ilmuwan terlatih dan memiliki banyak uang sendiri untuk membiayai penelitian dan menyewa teknisi laboratorium yang diperlukan," ujar Lovell-Badge.

Baca juga: Pertama Kali Ilmuwan Menemukan Spesies Laba-laba Menyusui

Simak kabar terbaru seputar ilmuwan kontroversial Cina He Jianku hanya di kanal Tekno Tempo.co.

GIZMODO.COM | TELEGRAPH | DAILY MAIL | APPLE DAILY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

18 jam lalu

Sebuah kapal berbendera Filipina (tengah) dihadang oleh kapal Penjaga Pantai Cina (kanan)dalam insiden yang mengakibatkan tabrakan antara kedua kapal, di perairan sengketa Laut Cina Selatan dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada 22 Oktober 2023. Penjaga Pantai Cina/Handout melalui REUTERS
Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air


Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

19 jam lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.


EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

Pesawat Terbang otonom eVTOL EHang 216-S. livescience.com
EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.


Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Para pasangan pengantin berpose bersama dalam sesi foto prawedding di Nanjing, Provinsi Jiangsu, Cina timur, 19 Mei 2020. Di antara pasangan itu terdapat beberapa pekerja medis yang menunda pernikahan mereka. (Xinhua/Ji Chunpeng)
Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.


BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

3 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024


Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.


Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.


Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Li Ran (kanan). Instagram/mumunotinparis
Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.


Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel


Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.